LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Lengkap Praktikum Biokimia dengan judul “KARBOHIDRAT” yang disusun oleh :
Nama
: ABDI KURNIAWAN
Nim : 101414007
Kelas :
B
Kelompok : IV
Telah
diperiksa dan dikonsultasikan oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.
Makassar, Desember 2011
Koordinator asisten Asisten
Djumarirmanto S.Pd Yusnaini Yusuf S.si
Mengetahui
Dosen penanggung jawab
Prof.Dr.Ir.
Hj. Yusminah Hala, MS
NIP/NIK
: 19611212 198601 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai makhluk hidup dalam melakukan aktifitas sehari-hari
kita memerlukan energy tak ada aktivitas tanpa menngunakan energy. Tanpa energy
kita tidak dapat melakukan aktivitas contohnya saja bekerja maaupun belajar
yang hanya duduk ditempat. Walaupun belajar hanya duduk ditempat namun pada
kenyataannya memerlukan banyak energi. Salah satu penghasil energi terbesar
dalam tubuh yaitu karbohidrat. Karbohidrat adalah makanan pokok yang kita
konsumsi sehari-hari misalnya nasi, jagung, pati dan lain sebagainya.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat
gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya
menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun
karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama
pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin
bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya
sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak
maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum,
jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di
alam. Dalam tumbuhan, glukosa disentesis dari karbondioksida serta air melalui
fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau diubah menjadi selulosa yang
merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat mensintesis sebagian karbohidrat dari
lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar karbohidrat dalam jaringan hewan
berasal dari tumbuhan. Manusia membutuhakan karbohidrat dalam jumlah tertentu
setiap harinya. Walaupun tubuh tidak
membutuhkan dalam jumlah yang khusus tetapi, kekurangan karbohidrat dalam tubuh
akan menimbulkan masalah yang sangat besar. Dalam sehari kita memerlukan 2 gram
karbohidrat per kilo gram berat badan untuk mencegah terjadinya ketosis.
Demi
memenuhi kebutuhan dalam tubuh kita perlu makanan baik makanan dari hewan
maupun makanan dari tumbuhan. Untuk mengetahui lebih lanjut karbohidrat-karbohidrat
dalam bentuk apa saja yang ada dalam makanan kita sehari dan jenis karbohidrat
apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Maka dianggap perlu untuk melakukan
praktikum ini.
B.
Tujuan
Mengetahui
fungsi-fungsi dari setiap percobaan atau
uji yang akan dilakukan.
1. Uji
molisch, untuk menentukan karbohidrat secara umum,
2. Uji
benedict, untuk menentukan gugus aldehid dan keton dalam karbohidrat.
3. Uji
barfoed,untuk mengidentifikasi antara monoskarida, disakarida, dan
polisakarida.
4. Uji
selliwanof, untuk menentukan karbohidrat jenis ketosa.
5. Mengetahui
fungsi Uji fermentasi
6. Mengetahui
fungsi Uji osazon.
7. Mengetahui
fungsi Uji Uji iod.
8. Mengetahui
fungsi Uji Hidrolisis amilum .
9. Mengetahui
fungsi Uji Hidrolisis selulosa.
C.
Manfaat
Mahasiswa mampu dan bisa mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum definisi karbohidrat adalah
senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya
unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk
glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk
laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di
dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai. Pada proses fotosintesis, klorofil pada
tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk
karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang
berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,
batang, umbi, buah dan biji-bijian (Poedijaji, 2009)..
Menurut (Hutugalung, 2004)
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan:
1. Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh
karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya
manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu
berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting
yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
2. Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan
makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung
lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus
ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti
monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada
hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh
penduduk dunia, terutama di negara seclang berkembang oleh karena di konsumsi
sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilumjuga
mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya.
Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dalam
bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya.
Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan
sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi.
Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada
kacang-kacangan sekitar 40%.
Terdapat
dua jenis monosakarida sederhana yaitu, senyawa polihidroksilik yang mengandung
gugus fungsi karbonil. Aldosa yang mengandung gugus aldehid dan ketosa yang
mengandung gugus keton. Monosakarida sederhana juga dapat digolongkan menurut
jumlah atom yang didukungnya yakni triosa, tetrosa, pentose, heksosa dan
lain-lain. Masing-masing mengandung tiga, empat, lima atau enam atom karbon.
Kedua system penggolongan tersebut dapaat digabungkan (Khucel, 2006).
Menurut Murray (1999), karbohidrat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Monosakarida
merupakan bentuk karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang
lebih sederhana lagi.
2. Disakarida
menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda kalau dihidrolisis.
3. Oligosakarida
menghasilkan dua hingga sepuluh unit monosakarida pada hidrolisis.
4. Polisakarida
menghasilkan lebih dari sepuluh mlekul monosakarida pada hidrolisis.
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai dialam, terutamasebagai penyusun
utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidart adalah sakarida. Senyawa
karbohidrat dalam polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton yang mengandung
unsur-unsur (Yazid, 2006).
Sebagian
besar zat-zat organik alam adalah golongan karbohidrat bila ditinjau dari
strukturnya, karbohidrat merupakan derivate aldehid dan keton dari alcohol
polihidris atau senyawa turunannya sebagai hidrolisa. Contohnya pati dan gula
yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Pectin, sellulosa dan hemisellulosa
merupakan bahan bakuu pembentuk organ tumbuh-tumbuhan yang sama diperoleh dari
hasil fotosintesis (Hala dan Hartono, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Kamis 15 Desember 2011
Waktu :
Pukul 11.00 s.d 01.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi lantai
II sebelah Barat FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Tabung
reaksi 7 buah
b. Pipet
tetes 7 buah
c. Rak
tabung reaksi
d. Bunsen
e. Gelas
ukur 10 mL
f. Kaki
tiga
g. Batang
pengaduk
2. Bahan
a. Amilum
b. Sukrosa
c. Fruktosa
d. Laktosa
e. Maltose
f. Glukosa
g. Larutan
NaOH
h. Larutan
α-naftol
i.
Reagen benedict
j.
Reagen berfoed
k. Reagen
schiliwanof
C.
Prosedur
Kerja
1. Percobaan
Peragian
a. Menyediakan
7 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
1 mL sampel kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
3 tetes ragi.
d. Didiamkan
selama 40 menit.
e. Mengamati
ada tidaknya gelembung.
2. Percobaan
Iod
a. Menyediakan
7 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
reagen iod kemudian dipanaskan.
d. Mengamati
perubahan yang terjadi.
e. Menambahkan
NaOH.
f. Mengamati
kembali perubahan warna.
3. Percobaan
Benedict
a. Menyediakan
7 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
reagen benedict.
d. Mengamati
perubahan yang terjadi.
4. Percobaan
Barfoed
a. Menyediakan
6 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
reagen barfoed.
d. Memanaskan
larutan dan mengamati perubahan warna.
e. Menambahkan
asam fosfomolibdat.
f. Mengamati
perubahan warna.
5. Percobaan
Mollisch
a. Menyediakan
7 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel (laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, galaktosa, glukosa, amilum)
kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
larutan α-naftol 10%.
d. Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
e. Menambahkan
larutan H2SO4.
f. Mengamati
kembali perubahan warna yang terjadi.
6. Percobaan
Seliwanoff
a. Menyediakan
7 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel (fruktosa, glukosa, galaktosa, maltosa, laktosa, fruktosa,
sukrosa dan agar-agar) kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
reagen seliwanoff.
d. Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
7. Percobaan Hidrolisis Selulosa
a. Menyediakan
1 buah tabung reaksi.
b. Menyiapkan
potongan-potongan kecil kertas saring.
c. Menambahkan
larutan H2SO4 kemudian dipanaskan.
d. Menambahkan
air.
e. Mendiamkan
selama 1 jam.
f. Menambahkan
benedict.
g. Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
8. Percobaan
Hidrolisis Amilum
a. Menyediakan
1 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
agar-agar kedalam tabung reaksi.
c. Dipanaskan
kemudian menambahkan iodium.
d. Mengamati
perubahan warna.
9. Percobaan
Uji Ozason
a. Menyediakan
3 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan
setiap sampel (glukosa, fruktosa dan agar-agar) kedalam tabung reaksi.
c. Menambahkan
fenilhidrazin.
Memanaskan larutan kemudian mengamati
perubahan warna yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1. Percobaan
peragian
No
|
Sampel (1 mL)
|
Reagen (3 tetes)
|
Waktu
|
Gelembung
|
1
|
Sukrosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
2
|
Fruktosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
3
|
Maltosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
4
|
Laktosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
5
|
Galaktosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
6
|
Glukosa
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
7
|
Amilum
|
Ragi
|
40 menit
|
Ada
|
2. Percobaan
benedict
No
|
Sampel
|
Reagen
|
Perubahan Warna
|
1
|
Amilum (kuning
keemasan)
|
Benedict (Biru)
|
Biru
|
2
|
Fruktosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Merah
|
3
|
Glukosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Merah
|
4
|
Galaktosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Merah
|
5
|
Maltosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Merah
|
6
|
Laktosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Merah
|
7
|
Sukrosa (Bening)
|
Benedict (Biru)
|
Biru
|
3. Percobaan
Seliwanoff
No
|
Sampel
|
Reagen
|
Perubahan Warna
|
1
|
Fruktosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
2
|
Glukosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
3
|
Galaktosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
4
|
Maltosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
5
|
Laktosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
6
|
Sukrosa (Bening)
|
Seliwanoff (Kuning Bening)
|
Kuning
|
7
|
Agar-Agar
(kuning-kunig)
|
Seliwanoff (Kuning
Bening)
|
Kuning
|
4. Percobaan
Mollisch
No
|
Sampel
|
Larutan yang
ditambahkan
|
Warna
|
1
|
Laktosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Merah
|
2
|
Maltosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Merah
|
3
|
Sukrosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Ungu
|
4
|
Fruktosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Ungu
|
5
|
Galaktosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Merah
|
6
|
Glukosa
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Merah
|
7
|
Amilum
|
α-naftol 10% dan H2SO4
|
Merah
|
5. Percobaan
Barfoed
No
|
Sampel
|
Reagen
|
Larutan yg
ditambahkan
|
Warna
|
1
|
Sukrosa
|
Barfoed
|
As. fosfomoblidat
|
Hijau
|
2
|
Maltosa
|
Barfoed
|
As. Fosfomoblidat
|
Hijau
|
3
|
Laktosa
|
Barfoed
|
As. Fosfomoblidat
|
Hijau
|
4
|
Glukosa
|
Barfoed
|
As. Fosfomoblidat
|
Hijau
|
5
|
Fruktosa
|
Barfoed
|
As. Fosfomoblidat
|
Hijau
|
6
|
Galaktosa
|
Barfoed
|
As. fosfomoblidat
|
Hijau
|
6. Percobaan
Osazon
No
|
Sampel
|
Larutan Yg
Ditambahkan
|
Endapan
|
1
|
Glukosa
|
Fenilhidrazin
|
Tidak Ada Endapan
|
2
|
Fruktosa
|
Fenilhidrazin
|
Tidak Ada Endapan
|
3
|
Agar-Agar
|
Fenilhidrazin
|
Ada endapan
|
7. Percobaan
Iod
No
|
Sampel
|
Reagen
|
Larutan Yg
Ditambahkan
|
Warna
|
1
|
Glukosa
|
Iod
|
NaOH
|
Hijau Bening
|
2
|
Maltosa
|
Iod
|
NaOH
|
Hijau Kekuningan
|
3
|
Sukrosa
|
Iod
|
NaOH
|
Hijau Kekuningan
|
4
|
Laktosa
|
Iod
|
NaOH
|
Bening
|
5
|
Galaktosa
|
Iod
|
NaOH
|
Kuning Jernih
|
6
|
Fruktosa
|
Iod
|
NaOH
|
Hijau Kekuningan
|
7
|
Agar-Agar
|
Iod
|
NaOH
|
Bening
|
8. Percobaan
Hidrolisis Selulosa
No
|
Sampel
|
Larutan Yg
Ditambahkan
|
Warna
|
1
|
Potongan Kertas
Saring
|
H2SO4,
Air dan Benedict
|
Biru Muda
|
9. Percobaan
Hidrolisis Amilum
No
|
Sampel
|
Larutan
Yg Ditambahkan
|
Warna
|
1
|
Agar-Agar
|
HCl
1 N dan Iod
|
Kuning
Orange
|
B.
Pembahasan
1. Uji
peragian
Uji peragian atau
fermentasi di dapatkan hasil bahwa pada sampel sukrosa, fruktosa, maltose,
laktosa, galaktosa, glukosa dan amilumyang di tambahkan ragi tiga tetes dalam
waktu 40 menit terdapat endapan namun yang seharusnya terjadi pada uji fermentasi, gas CO2 yang dihasilkan
ragi lebih cepat terjadi pada monosakarida, khususnya glukosa. Mungkin dalam
hal ini praktikan kurang teliti dalam melakukan penghitungan waktu sehingga
terjadi kesalahan. Karna monosakarida
lebih reaktif dari disakarida ataupun polisakarida. Selain itu, Pati dan
disakarida lainnya merupakan molekul yang relatif lebih besar dibandingkan
dengan monosakarida sehingga kemampuan ragi untuk mencerna , mengubah pati
tersebut menjadi etil alkohol dan karbon dioksida lebih banyak memerlukan energi
dan waktu yang lebih lama.
Reaksi
Peragian
Ragi +
karbohidrat ----Buffer fosfat--à CO2
2.
Uji Benedict
Uji benedict, hasil uji
positif ditunjukkan oleh fruktosa, glukosa, maltosa, dan laktosa, yang ditandai
dengan warna merah sedangkan untuk karbohidrat jenis sukrosa dan amilum
menunjukkan hasil negative yang di tandai dengan warna biru. Sekalipun aldosa atau
ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun bentuk ini berada dalam
kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau keton rantai terbuka,
sehingga gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor,
oleh karena itu, karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif dinamakan
gula pereduksi. Pada sukrosa, walaupun tersusun oleh glukosa dan fruktosa,
namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada setiap unit
monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat
bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat
mereduksi pereaksi benedict. Pada pati, sekalipun terdapat glukosa rantai
terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil,
sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan.
Adapun reaksinya
yaitu:
a. Glukosa
CH2OH
CH2OH OH O
H O H H C
OH
OH H OH
+ 2 Cu2+ + 5 OH- HO OH H
H
OH OH H OH
+ 2 Cu2O + 3 H2O
Merah
b. Fruktosa
O
CH2OH
HOH2C CH2OH + 2 Cu2+ 5 OH- H
H
OH HO
OH OH CH2OH
HO
H
H H
+ 2 Cu2O + 3 H2O
merah
c. Laktosa
CH2OH CH2OH CH2OH
H O O O OH HO O OH
OH HO H OH H
H H OH H H +
H HO H OH H OH
D-Galaktosa
CH2OH CH2OH CH2OH
H O H HO OH H OH
HO OH
H OH
H OH H
COOH HO OH
H COOH
H HO H OH H OH
D-Glukosa asam galaktonat asam glukonat
+ 2 Cu2O + 3 H2O
merah
d. Sukrosa
CH2OH O
H H O CH2OH + 2 Cu2+ 5 OH-
OH OH
H
HOH2C OH
H
H OH H OH
Sukrosa
3. Uji
Seliwanoff
Uji
ini Pembentukan 4-hidroksimetil furfural ini terjadi pada reaksi antara
fruktosa, sukrosa dan agar-agar yang di tambahkan dengan selliwanof. Fruktosa
merupakan ketosa, dan sukrosa terbentuk atas glukosa dan fruktosa, sehingga
reaksi dengan pereaksi selliwanof menghasilkan senyawa berwarna kuning. Reaksi
ini mestinya tidak terjadi pada glukosa, galaktosa, maltosa dan laktosa, karena
tersusun dari unit-unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4-a-glikosida,
sedangkan laktosa tersusun darigalaktosa dan glukosa yang keduanya merupakan
aldosa. Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya reaksi positif antara
pereaksi selliwanof dengan pati dan laktosa adalah terkontaminasinya kedua
karbohidrat ini oleh ketosa.
4. Percobaan
Mollisch
Hasil
yang telahdi dapat dari uji molisch
menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji adalah karbohidrat. Pereaksi molisch
membentuk warna merah yaitu pada larutan glukosa, galaktosa, amilum, laktosa,
maltosa, dan menghasilkan warna ungu pada fruktosa dan sukrosa hal ini
menunjukkan bahwa uji molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan
monosakarida, disakarida dan polisakaida pada larutan karbohidrat.
Adapun persamaan
reaksinya uji mollisch yaitu sebagai
berikut:
a. Glukosa OH
CH2OH HC
CH
H H O
H + H2SO4 C
C CHO +
OH HO
H OH HOH2C O
H OH hidroksi metil
furfural α-naftol
O
HC CH
C
C CH2 O
HOH2C O
HO3S SO3H
OH
b. Fruktosa
O OH
H CH2OH HC CH
HOH2C OH
H H + H2SO4 HC C
CHO +
H OH O
Furfural α-naftol
OH
HC
CH
C
C CH2 O
O
HO3S OH
SO3H
c. Laktosa OH
CH2OH HC
CH
H
H O H + H2SO4 C
C CHO +
HO HO
H OH HOH2C O
H OH hidroksi metil furfural α-naftol
OH
HC
CH
C
C CH2O O
HOH2C O
HO3S
OH SO3H
d. Sukrosa
CH2OH HC
HC OH
H
H O H +
H2SO4 C
C CHO +
HO
HO H OH
HOH2C O
H OH hidroksi metil furfural α-naftol
O
HC CH
C C
CH2 O
O
HO3S SO3H
OH
5. Percobaan
Barfoed
Karbohidrat
yang di tambah dengan Barfoed dan di tambah asam fosfomolibdat menghasilkan
warna hijau. Dalam asam, polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis
parsial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang menjadi dasar untuk
membedakan antara polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Monomer gula
dalam hal ini bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna hijau.
Dibanding dengan monosakarida, polisakarida yang terhidrolisis oleh asam
mempunyai kadar monosakarida yang lebih kecil, sehingga intensitas warna hijau
yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan larutan monosakarida.
Adapun reaksinya adalah:
O O
║ Cu2+ asetat ║
R—C—H + ─────→
R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
n-glukosa Endapan
monosakarida
merah bata
6. Uji
Osazon
Pembentukkan
osazon pada uji osazon terlihat dengan adanya endapan yang terjadi pada
agar-agar dan tidak terdapat pada glukosa dan fruktosa mungkin kami kurang
teliti sehingga tidak terdapat endapan pada glukosa dan fruktosa. Endapan ini
spesifik bagi setiap jenis karbohidrat, baik monosakarida, oligosakarida,
maupun polisakarida.. Dari hasil pecobaan, dapat dinyatakan bahwa uji osazon
digunakan untuk mengidentifikasi monosakarida, disakarida, dan sebagian
polisakarida. Karbohidrat mempunyai penampang yang berbeda-beda, hal ini karena
masing-masing bahan memiliki rantai hidrokarbon yang berbeda-beda pula, ada
yang rantai hidrokarbonya lurus dan ada pula yang bercabang.
Reaksi pembentukan osazon adalah sebagai berikut:
Aldosa
+ fenilhidrazin ——→ fenilhidrazon
Fenilhidrazon
+ 2 fenilhidrazin ——→ Osazon + aniline + NH3 +H2O
Sukrosa
tidak membentuk osazon.
Namun pada percobaan ini tidak di temukan ozazon karna
mungkin kami kurang teliti selain itu mungkin tempat atau sampel telah
terkontaminasi.
Reaksi yang
seharusnya terjadi, yaitu:
a. glukosa
O
H
C H
C H
H C OH HO
C H
HO C OH + H2N NH HO C H +
NH NH
H
C OH H
C OH
H C
H C OH
CH2OH CH2OH
(D-Glukosa)
H
C
N NH H
C O C
N NH
HO C H + H2N NH C
N NH
H C OH HO
C H
H C OH H
C OH
CH2OH H
C OH
CH2OH
(Glukosazon)
H
H
C
N NH
C N NH
C
O
C N
NH
HO C H
+ H2N NH HO
C H
H C
OH
H C OH
H C OH
H
C OH
CH2OH
CH2OH
Glukosazon
b. Fruktosa
O
H
C
H
C OH
C O
C O
HO C
H + N2N N HO
C H + NH
NH
H
C OH H
C OH
H
C OH H
C OH
CH2OH
CH2OH
H H
C
N NH
C
N NH
C O C N
NH
HO C
H + N2N + NH NH HO
C H
H
C OH
H
C OH
H
C OH
H C
OH
CH2OH
CH2OH
Fruktosazon
7. Percobaan
Iod
Hasil yang di peroleh Pada uji iod untuk sempel
glukosa, maltose, sukrosa, laktosa, galaktosa, fruktosa, dan agar-agar tidak
ada yang berhasil mungkin hal ini terjadi karna praktikan kurang bersih dalam
melakukan pembersihan alat. Seharusnya pati lah yang menunjukkan reaksi positif
bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati,
terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan
dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya,
sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.
8. Hidrolisis
Selulosa
Uji selanjutnya adalah uji selulosa yang dimana
potongan kertas saring yang di tambah H2SO4 berwarna
hitam dan dipanaskan tetap hitamsetelah itu di tambah air dan di tambah dengan
benedict warnanya biru muda yang mana menandakan bahwa terdapatnya kandungan
karbohidrat (selulosa) pada kertas tersebut. Hampir 50% karbohidrat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian
yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh
tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun
tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
9. Hidrolisis
amilum
Uji ini yang dimana sampel agar-agar di tambah
dengan NHCl kemudian di panaskan dan di tambah larutan iodium menghasilkan
warna kuning orange yang menandakan bahwa sampel mengandung karbohidrat. Amilum
merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia,
terutama di negara seclang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan
makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilumjuga mengandung protein,
vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya. Amilum merupakan
karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang
dijumpai pada umbi dan akarnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Uji
molisch digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum yaitu terdiri dari,
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
2. Uji
benedict yang mengandung aldehid dan keton ditunjukkan oleh fruktosa, glukosa,
maltosa, dan laktosa, yang ditandai dengan warna merah.
3. Uji
barfoed digunakan untuk mengidentifikasi antara monoskarida, disakarida, dan
polisakarida yang di tandai dengan warna yaitu hijau.
4. Uji
selliwanof digunakan untuk menentukan karbohidrat jenis ketosa dan yang
termasuk ketosa adalah fruktosa dan sukrosa.
5. Uji fermentasi yang menggunakan ragi dapat
mencerna dan merubah karbohidrat menjadi etil alkohol dan gas karbondioksida.
6. Uji
osazon digunakan untuk mengamati perbedaan yang spesifik bagi tiap karbohidrat
melalui penampang endapan yang dihasilkannya.
7. Uji
iod, hanya pati lah yang dapat membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan
iodium,
8. Hidrolisis
amilum membuktikan adanya kandungan karbohidrat.
9. Hidrolisis selulosa membuktikan adanya
kandungan karbohidrat.
B.
Saran
1. Diharapkan
kerjasama antara praktikan sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
2. Diharapkan
kepada asisten agar lebih intensif
mengontrol praktikan.
3. Diharapkan
kepada laboran agar menyediakan bahan yang bagus dan layak pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Hala, Yusminah
dan hartono. 2011. Penuntun Biokimia Umum. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Hutugalung,
Holomoan. 2004. Karbohidrat. Makassar, diakses rabu 21 Desember 2011.
Kuchel,
Philip. 2006. Biokimia. Jakarta: Erlangga
Murray,
Robert. 1999. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran.
Poedjiaji,
Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.
Yazid,
Estien. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar