Rabu, 18 April 2012

LAPORAN STRUKTUR HEWAN


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
                Apabila kita melihat dengan sekilas mengenai antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya jelas tampak berbeda. Akan tetapi, apbila kita teliti lebih seksama, ternyata antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainya memiliki banyak kesamaan. Salah satu kesamaan tersebut di antaranya adalah makhluk hidup terrsususn terdiri atas satuan unit structural terkecil yang di sebut dengan istilah sel.
              Kumpulan sel biasanya memiliki bentuk dan fungsi yang sama membentuk jaringan, salah satu contoh jaringan yaitu jaringan epitel.jaringan epitel tidak hanya jaringan epitel penutuptetapi jaringan epitel tersebut dapat ditemukan pada kelenjar yang ada di dalam tubuh, jaringan epitel tersebut disebut juga jaringan epiktel kelenjar
              Pada kesempatan praktikum kali ini, yang di perbincangkan adalah mengenai kesatuan  sel-sel yang saling bekerja sama membentuk organisasi dan menjalankan fungsinya yang di sebut dengan jaringan, khususnya jaringan epitel kelenjar.

B. Tujuan
          Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati jaringan epitel dan berbagai kelenjar seperti :
1.    Mengamati kelenjar mukosa dan serosa
2.    Mengamati kelenjar uniseluler dan multiseluler
3.    Mengamati kelenjar adrenal
4.    Mengamati kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus   

II. TINJAUAN PUSTAKA
              Jaringan epitel kelenjar, yaitu jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah dan cairan intra sel. Proses ini disertai dengan sintesis makromolekul intra sel. Senyawa-senyawa tersebut biasanya disimpan dalam bentuk butir-butir kecil yang disebut granula sekretori (Adnan, 2006).
  Jenis epitel lain adalah membran mukosa yang menyekresi suatu larutan untuk menjaga suatu permukaan tetap basah dan terlumasi. Permukaan bebas beberapa membran mukosa memiliki silia yang memindahkan lapisan tipis mukus di sepanjang permukaan. Pada saluran pernafasan misalnya, epitel nersilis menyapu debu dan partikel kembali ke saluran udara untuk membantu agar paru-paru tetap bersih (Bresnick, 2003).   
              Jaringan epitel ada yang berfungsi sebagai kelenjar dalam arti mampu menghasilkan sekreta. Sebagian besar organ tubuh bagian dalam berisi kelenjar dalam satu atau bentuk lain dan hasil pemisahan itu mungkin didistribusikan secara luas. Kelenjar dapat bersifat endokrin atau eksokrin (Dellmann, 1989).
              Berdasarkan cara menyalurkan sekretnya, kelenjar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan kelenjar campuran. Kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang menegeluarkan sekretnya melalui saluran pelepasan, misalya kelenjar parotid, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat. Kelenjar endokrin yaitu, kelenjar yang tidak memiliki saluran pelepasan, oleh sebab itu sekretnya digetahkan ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa dan dibawah ke seluruh jaringan tubuh. Sekret yang dihasilkan dinamakan hormon. Contoh kelenjar endokrin, yaitu kelenjar tiroid. Kelenjar campuran, yaitu kelenjar yang dibangun oleh kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin, misalnya kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas menghasilkan enzim, seperti enzim lipase, amilase, dan tripsinogen. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon, yaitu insulin (Adnan, 2006).
              Jaringan pulau-pulau Langerhans tersebar di pankreas. Pulau-pulau itu mengandung sel-sel pensekresi hormon. Sel-sel alfa mensekresikan glukagon, yang cenderung meningkatkan kadar gula darah; sel-sel beta menghasilkan insulin, yang barangkali merupakan satu-satunya hormon yang bertanggung jawab atas penurunan kadar gula darah. Somatostatin dalam jumlah kecil juga dihasilkan dalam pulau Langerhans, pada sel-sel delta. Hormon tersebut telah diasosiasikan dengan pelambatan pertumbuhan dan juga berperan sebagai modulator transmisi impuls saraf. Insulin dan glukagon sebenarnya adalah protein-protein kecil, sedangkan somatostatin adalah peptida yang lebih sederhana (Fried, 2005).
              Berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya, kelenjar dibedakan atas kelenjar uniseluler dan multiseluler. Kelenjar uniseluler, yaitu kelenjar yang hanya dibangun oleh satu sel, misalnya sel goblet pada usus halus atau pada saluran pernafasan. Kelenjar multiseluler, yaitu kelenjar yang dibangun oleh banyak sel, terdiri atas dua kelompok, yaitu kelenjar sederhana dan kelenjar kompleks (Adnan, 2008).    
              Menurut anonym (2011), kelenjar yang terjadi pada kelenjar adrenal:
1. Virilisme yang munculnya ciri sekunder pria dan wanita
2. Adison yang terjadi karna hipofungsiadrenal
3. Cousing syndrome terrjadi karna hiperfungsiadrenal

III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal       : Jumat/ 6 mei 2011
Waktu                  : Pukul 13.00 s.d. 14.30 WITA
Tempat                 : Laboratorium Biologi lantai III FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a.  Mikroskop

2. Bahan
a.  Preparat awetan duodenum / intestine
b.    Preparat awetan papilla sirkumvalata
c.    Preparat awetan pankreas
d.   Preparat awetan kelenjar adrenal
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan mikroskop
2. Pengamatan II:
a. Mengamati secara seksama kedudukan sel goblet di antara sel-sel epitel usus dan sel argentafin.
b. Mengamati secara seksama kedudukan crypt of lieberkuhn di antara vili-vili usus pada daerah mukosa.
3. Pengamatan III:
a. Mengamati secara seksama papilla sirkumvalata, memperhatikan daerah lamina propria serta kedudukan kelenjar serosa.
b. Mengamati secara seksama acini serosa dan inti sel sentro-asiner serta mengamati secara seksama satu pulau langerhans.
4. Pengamatan IV:
a. Mengamati secara seksama daerah korteks. Memperhatikan zona glumerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis. Zona tersebut tidak jelas terpisah.
b. Mengamati secara seksama daerah medulla. Memperhatikan sel-sel epitel berupa sel chromafin yang tersusun membentuk jala-jala padat.
5. Pengamatan V:
a. Mengamati secara seksama kelenjar keringat. Memperhatikan segmen sekretori dan segmen salurannya.
b. Mengamati secara seksama kelenjar sebaceus di sekitar folikel rambut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Pengamatan I
Kelenjar mukosa dan serosa
Keterangan








1. jaringan mukosa
2. jaringan serosa
3. sel a
4. sel b
5. pulau langerhans

Pengamatan II
Kelenjar uniseluler dan multiseluler
Keterangan





1.      Sel goblet
2.      Sel agentafin



Pengamatan III
Korteks adrenal
Keterangan













1. zona glomerulosa
2. zona fasikulata
3. zona retikularis
4. Sel chormaffin

Pengamatan IV
Kelenjar keringat
Keterangan













1. sel kelenjar
2. membran



Kelenjar sebaceus
Keterangan













1. folikel rambut
2. kelenjar sebaceus / kelenjar minyak


B. Pembahasan
1. Pengamatan I
               Pengamatan ini dilakukan pada papilla sirkumvalata untuk mengamati kelenjar mukosa dan kelenjar serosa. Kelenjar serosa menghasilkan sekret yang disebut sereus yang bersifat cair. Kelenjar mukosa menghasilkan sekret yang lebih kental dibandingkan dengan yang dihasilkan pada kelenjar serosa. Sekret ini terdiri dari glikoprotein.
               Pada pengamatan yang dilakukan terhadap pankreas, kita dapat melihat bagian-bagian berupa acini serosa yang berbentuk lonjong dan didalamnya terdapat sel epitel. Selain itu juga terdapat sel alfa yang menghasilkan hormon glukogen dan memiliki satu inti di tengah. Selain sel alfa, terdapat juga sel beta yang memiliki lebih dari satu inti sel berderet yang berfungsi menghasilkan hormon insulin.
2. Pengamatan II
               Pengamatan ini dilakukan pada preparat duodenum/intestin untuk mengamati sel goblet. Sel ini ditemukan pada sel epitel silindris pada vili-vili usus. Bentuknya lebih menonjol dibandingkan dengan sel-sel epitel silindris yang ada di sekitarnya. Sel ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan semacam rongga terdapat di tengahnya. Rongga tersebut berisi semacam mucus yang merupakan sekret dari sel goblet tersebut.
3. Pengamatan III
               Pengamatan ini dilakukan pada kelenjar adrenal, pada korteks adrenal diamati bagian-bagian berikut:
     a. zona glomerulosa, merupakan zona paling atas dan berfungsi untuk mengatur keseimbangan hormon mineralkortikoid dalam tubuh.
     b.   zona fasikulata adalah zona yang terdapat di bawah zona glomerulosa, memiliki sel-sel yang berbentuk lempengan dengan inti di tengah dan berfungsi mengatur metabolime karbohidrat dan protein.
     c.   zona retikularis yang merupakan zona terbawah pada korteks adrenal dan memiliki sel-sel yang bentuknya bulat dengan inti yang besar. Hormon derivat steroid yang disebut kortekosteroid dihasilkan pada zona ini.
               Pada medulla adrenal, kita dapat melihat sel chromafin yang berbentuk lempengan dan tersusun berkelompok atau membentuk pita. Lempengan ini terdiri dari sel-sel epitel kubus dengan ujung apikalnya berbatasan dengan kapiler dan permukaan basal berisi inti yang berbatasan dengan venula.
4. Pengamatan IV
               Pengamatan ini dilakukan pada preparat human brown skin utnuk mengamati kelenjar keringat dan kelenjar sebaceus. Kelenjar keringat terdapat dibawah lapisan epidermis kulit dan menyerupai tonjolan yang melekat pada folikel rambut. Kelenjar ini merupakan kelenjar eksokrin karena mengeluarkan sekretnya melalui saluran pelepasan. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan sekret berupa keringat.
               Kelenjar sebaceus terletak tidak jauh dari kelenjar keringat dan berbentuk seperti tetesan air dengan semacam rongga yang terdapat di tengahnya. Rongga tersebut berisi sekret yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar sekretori yang terletak di sepanjang permukaan dalam kelenjar ini. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan sebum untuk melemaskan dan menjaga kelembaban rambut.


V. PENUTUP
A. Kesimpulan
          Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.  Sel goblet terdapat diantara sel epitel silindris pada vili usus.
2. Kelenjar serosa dan mukosa yang terdapat pada papilla sirkumvalata menghasilkan sekret yang terdiri dari glikopretein. Pada pankreas, kita dapat melihat acini serosa, sel alfa dan sel beta.
3. Pada korteks adrenal terdapat tiga zona, yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis. Pada medulla adrenal terdapat sel chromafin.
4. Kelenjar keringat terdapat dibawah lapisan epidermis kulit dan menyerupai tonjolan yang melekat pada folikel rambut. Kelenjar sebaceus berbentuk seperti tetesan air dengan semacam rongga yang terdapat di tengahnya dan letaknya tidak jauh dari kelenjar keringat.
B. Saran
1. Saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian maupun bentuk sel epitel yang membentuk kelenjar. Hal ini dilakukan agar tujuan dari praktikum ini dapat tercapai.
2. Sebaiknya preparat atau bahan yang ada di laboratorium dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai. Selain itu, sebaiknya praktikan diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan sendiri agar bisa mamahami hasil praktikum yang di dapat.


















DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2006. Struktur Hewan. Makassar : Makassar State University Press.

Anonim. 2011. Jaringan Epitel. http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 9 April 2008.

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta : Hipokrates.

Delmann & Brown.1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Fried, George Hademenos.2005.Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

  




      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar